Pages

Banner 468 x 60px

 

Jumat, 28 Februari 2014

Diantara Tawadlu'nya Rasulullah S.A.W

0 komentar

Bismillahirrohmanirrohiim

Tawadhu'nya ( sifat rendah diri ) Rasulullah S.A.W. terdapat pada ketinggian manshobahnya dan derajatnya, beliau adalah manusia paling rendah diri dan yang tidak mempunyai kesombongan, sesungguhnya Rasulullah S.A.W. mendapatkan dua pilihan antara menjadi Nabi berbentuk raja atau Nabi berbentuk hamba sahaya, maka beliau memilih menjadi berbentuk hamba, maka berkata Malaikat Israfil kepadanya : " Sesungguhnya Allah telah memberimu dengan sebab engkau berendah diri. Sesungguhnya engkau pemimpin anak Adam pada hari Kiamat, dan pertama memberi syafaat ".

Diriwayatkan dari Abu Umamah, bahwasanya Rasulullah S.A.W. keluar kepada kami memakai tongkat, maka kami berdiri ( menghormati/menyambut ) untuknya. Maka Rasulullah S.A.W. berkata : " Jangan kamu berdiri sebagaimana orang-orang ajam berdiri, membesarkan ( menghormati satu dengan yang lainnya ). Sesungguhnya aku adalah seorang hamba yang makan sebagaimana hamba sahaya makan, dan aku duduk sebagaimana hamba sahaya duduk ".

Dari tawadhu'nya, Rasulullah S.A.W. mengendarai keledai, menyambangi orang miskin, duduk bersama orang fakir, menjawab undangan hamba sahaya ( budak ) dan duduk bercampur ditengah sahabat-sahabatnya sampai selesai majelis.

Dalam Hadits Umar bin Khathab, Rasulullah S.A.W. berkata : " Janganlah kamu memujiku secara berlebihan sebagaimana orang Nasrani memuji Nabi Isa bin Maryam. Sesungguhnya saya seorang hamba, maka katakanlah hamba Allah dan Rasulnya. "

Dari Anas bin Malik, bahwasanya ada satu orang perempuan mempunyai keperluan mendatangi Rasulullah S.A.W. dan berkata : " Sesungguhnya aku ada suatu keperluan padamu ", maka Rasulullah S.A.W. berkata : " Duduklah wahai Ummu Fulan ". Kemudian Rasulullah S.A.W. duduk sampai orang tersebut menyelesaikan keperluannya.

Berkata Anas bin Malik, Bahwasanya Rasulullah S.A.W. mengendarai keledai untuk menjawab undangan hamba sahaya, dalam undangannya disediakan roti kering dan kue yang sudah berubah baunya, maka beliau memakannya.

Rasulullah S.A.W. ketika Haji, mengendarai kendaraan dengan memakai selimut yang harganya tidak lebih dari 4 dirham, sambil berkata : " Ya Allah, jadikanlah hajiku haji yang mabrur tidak terdapat riya didalamnya atau kesombongan ". Dan beliau berkorban pada haji tersebut sebanyak 100 onta dan tatkala dibuka untuknya Makkah ( Fathul Makkah ) beliau memasukinya dengan tentara Muslim dengan menundukkan kepalanya diatas kendaraannya hingga hampir menyentuh kakinya berendah diri ( tawadhu' ) kepada Allah S.W.T.

Dari sifat rendah dirinya beliau terlihat dalam perkataannya : " Janganlah kamu membandingkan aku lebih baik dari Yunus bin Matta dan jangan pula kamu sekalian membandingkan aku dengan para Nabi dan janganlah kamu sekalian membandingkan aku lebih baik dari Musa, jika seandainya kejadian yang tertimpa Nabi Yusuf di penjara terjadi padaku, aku akan menjawab permintaan yang memintanya ". Dan beliau berkata kepada yang mengatakan padanya : " Ya Khairal Bariyyah ( wahai sebaik-baik manusia dimuka bumi ini ) itu adalah Ibrahim A.S. ".

Diriwayatkan dari Aisyah, Imam Hasan dan Abi Sa'id serta lainnya, bahwasanya Rasulullah S.A.W. di rumahnya melaksanakan pekerjaan keluarganya, membersihkan, melipat bajunya, memerah kambingnya, menyapu rumahnya, menjahit sandalnya apabila ada kerusakan, menyiapkan makanan dan minuman untuk hewannya, makan bersama pembantunya, membuat makanan bersamanya dan membawa barang belanjaannya dari pasar.

Pernah datang seorang laki-laki kepadanya, gemetar setelah melihatnya disebabkan haibah Rasulullah S.A.W., berkata Rasulullah S.A.W. kepadanya : " Tenanglah wahai saudaraku, sesungguhnya aku bukan malaikat, akan tetapi seorang laki-laki yang dilahirkan dari perempuan Quraisy yang makan makanan ".

Dari Abu Hurairah, aku masuk pasar bersama Rasulullah S.A.W. dan beliau membeli satu celana dan berkata kepada penjual : " Timbang dan hargailah ". Tatkala selesai, si penjual menarik tangan Rasulullah S.A.W. dan menciumnya, Rasulullah menarik tangannya dengan berkata : " Ini pekerjaan dilakukan orang ajam terhadap raja-rajanya dan aku bukanlah seorang raja, tetapi seorang laki-laki sama denganmu ". Kemudian Rasulullah S.A.W. mengambil celana tersebut, maka aku ( Abu Hurairah ) mendekati Rasulullah S.A.W. untuk membawakan celana tersebut, beliau berkata : " Pemilik sesuatu lebih pantas untuk membawa miliknya ".

Wallahu a`lam
Read more...

Kamis, 27 Februari 2014

Apabila Lidah Telah Ringan Berdoa

0 komentar

Bismillahirrohmanirrohiim
===============================
Manakala kita telah dekat dengan Allah dan telah ramah denganNya, pasti
Allah - menurut kebiasaan - tidak akan menahan-nahan permintaan hambaNya. Bahkan Allah menggerakkan pada hambaNya supaya terus bermohon dan berdoakepadaNya. Bagaimanakah apabila Allah s.w.t. telah meringankan lidahhambaNya, dan bagaimanakah selanjutnya? Dalam hal ini yang mulia Imam Ibnu Athaillah Askandary telah memberikan kesimpulan dalam Kalam Hikmah beliau sebagai berikut:

"Manakala Allah membukakan lidah anda dengan bermohon (kepadaNya), maka ketahuilah, sesungguhnya (Allah) berkehendak akan memperkenankan (permohonan) anda."

Penjelasan Kalam Hikmah ini adalah sebagai berikut:

I. Yang dimaksud dengan Allah membukakan lidah kita, artinya Dia meringankan lidah kita pada berdoa dan memohonkan sesuatu yang kita hendaki kepadaNya. Dengan ringan lidah kita berdoa dan memohonkan kepada Allah, berarti kita telah mulai mer`sakan dan telah mulai menghayati kefakiran kita kepadaNya. Apabila kita sudah merasakan dan menghayati bahwa kita betul-betul berhajat kepadaNya , oleh karena Dia yang sanggup menyampaikan hajat-hajat mahlukNya. Maka ketika itu kita tidak boleh tertinggal dari menyampaikan apa saja hajat kita kepada Allah, bermohon kepadaNya supaya hajat jita itu disampaikan olehNya dan supaya maksud kita diberkahi pula
olehNya.

II. Apabila hal di atas telah kita rasakan pada diri kita, berarti Allah memberikan kapada kita doa, yakni menghendaki supaya kita bermohon kepadaNya. Ketika itulah, maka apa yang kita mohonkan kepada Allah akan diperkenankan olehNya. Adakala Allah memperkenankan maksud yang kita tuju dan yang kita kehendaki, atau selain itu, yang menurut Allah itu lebih baik daripada sesuatu yang kita mohonkan kepadaNya. Adakala permohonan kita itu diperkenankan Allah dengan segera ataupun ditangguh; yakni ditangguhkan waktunya oleh Allah s.w.t. kepada waktu yang sesuai menurut ilmuNya.
Yang sudah terang, bahwa kita berdoa dan bermohon kepada Allah s.w.t. adalah dengan kehendakNya. Buktinya bahwa Allah meringankan lidah kita untuk berdoa kepadaNYa. Dan ini pasti dibarengi dengan perasaan dan pengakuan yang sempurna bahwa kita sangat berhajat kepada Allah. Sebab segala sesuatu tidak akan berhasil jika tidak dengan seizin dan kehendakNya.

Apabila demikian keadaan permohonan kita kepada Allah, maka Allah memperkenankan doa kita sesuai dengan janjiNya, lebih-lebih apabila kita berdoa itu di waktu-waktu yang mustajab, di mana hati kita tidak lupa dan lalai kepadaNya. Yakni waktu mustajab menurut lahiriah, dan mustajab puladisebabkan dibarengi oleh keadaan kita tidak lupa kepadaNya.


III. Perlu diketahui bahwa gambaran kecintaan Allah kepada hambaNya, yang ada hubungannya dengan Allah, memperkenankan maksud dan permohonannya, adalah jauh berbeda antara hamba Allah biasa dengan hmba Allah yang telah diangkat martabatnya oleh Allah sebagai WaliNya dan orang yang begitu dekat denganNya. Misalnya saja, bagaimana Allah dengan WaliNya, dapat kita lihat dari Hadis Anas bin Malik r.a. yang dalam bahasa Indonesianya sebagai berikut:

Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: "Apabila Allah telah mencintai hambaNya, maka Allah turunkan bala keatas hambaNya itu dan Allah ikatkan balaNya atas hamba tersebut. Apabila hamba itu berdoa, maka para malaikat berkata: Wahai Tuhanku, itu hambaMu si fulan, sampaikanlah hajatnya. Allah menjawab: Jangan campur tangan pada hambaKu itu. Karena sesungguhnya Aku cinta dan sayang mendengarkan suaranya berdoa dan bermunajat. Apabila si hamba berkata: Wahai Tuhanku! Maka Allah menjawab: Selamat wahai hambaKu dan bahagialah engkau. Tidak kamu seru sesuatu kepadaKu melainkan Aku
perkenankan buatmu. Dan tidak Engkau mohon sesuatu padaKu, melainkan Aku berikan dan Aku perkenankan buatmu. Ada kala Aku segerakan kepadamu apa yang kamu pinta. Ada kala Aku simpan disisiku sesuatu yang lebih baik buatmu. Dan ada kala Aku hindarkan bala darimu dengan doa tersebut, yaitu (dihindarkan)dari cubaan dan bala yang lebih besar dari yang tersebut."

Hadis ini merupakan suatu pengetahuan bagi kita bahwa demikianlah kehendak Allah dalam menanggapi doa para WaliNya. Tentu bagi hamba Allah yang belum sampai ke tingkat yang demikian, menggambarkan bahwa demi kita berdoa kepada Allah, maka terus saja doa kita itu akan diperkenankan olehNya. Perasaan ini mungkin saja boleh terjadi seperti itu. Tetapi berlainan dengan hamba-hambaNya yang saleh atau Wali-waliNya. Sebab kadang-kadang Allah memperlambatkan pada memperkenankan doa mereka, karena Allah sangat sayang dan cinta mendengar suara doa yang selalu diucapkan oleh hambaNya itu kepadaNya.

Yang sudah pasti, tidak ada doa hambaNya yang saleh yang tidak diperkenankan
olehNya. Bahkan Insya Allah pasti diperkenankanNya. Cuma apakah doa itu sesuai dengan apa yang dimohonkan hambaNya itu atau tidak. Apakah cepat diperkenankanNya atau tidak. Dan apakah diperkenakanNya didunia atau disimpan olehNya dengan jalan (sebagai gantinya) dijauhkannya bala dan petaka dari hambaNya, baik di dunia atau di akhirat. Allahlah yang Maha Mengetahui dan yang Maha Kuasa.

Kesimpulan:

Berdoa kepada Allah tidak sunyi dari salah satu dua gambaran. Ada kala berdoa kepada Allah dalam keadaan biasa, bukan karena gugahan hati dan dorongan ilham yang mendesak kita berdoa. Doa yang begini diperkenankan juga oleh Allah, tetapi belum dapat dipastikan, sebab tekanan kita berdoa belum sampai pada tingkat penghayatan keyakinan perasaan kefakiran kita kepada Allah s.w.t.

Ada kala berdoa kepada Allah memeang karena hobbi kita, hati kita menggugah untuk berdoa kepadaNya. Jadi apabila berdoa kdpada Allah dengan tekanan demikian, maka ketahuilah bahwa Allah yang Maha Pemurah tidak akan melewati dan membiarkan doa kita begitu saja tanpa diperkenankan olehNya. Tetapi yakinlah bahwa nilai doa kita sama seperti nilai doa hamba-hambaNya yang sedang dalam keadaan darurat atau dalah kebutuhan yang sangat di mana tidak ada jalan lain selain hanya kepada Allah. Dengan penuh perasaan lahir batin, kontak ingatannya hanya kepada Allah, di samping khusyuk dan tawadhuknya kepada Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Inilah yang
dimaksud dengan syair Tauhid dan Tasawuf:

"Jikalau Engkau (ya Allah) tidak mahu memberikan permohonan yang aku harapkan,
Dari kelimpahan kemurahanMu, niscaya Engkau (ya Allah) tidak akan mengilhamkan padaku memohon permohonan."

Maksudnya, karena Allah telah mengilhamkan pada kita buat berdoa dan bermohon kepadaNya, maka tentu Allah dengan limpahan kurniaNya akan memperkenankan doa permohonan kita. Tetapi jika Allah tidak berkehendak memperkenankannya, maka tentu Dia tidak mengilhamkan kita untuk berdoa dan bermohon kepadaNya.

Alangkah indahnya syair ini. Alangkah mendalamnya perasaan keindahan yang terkandung di dalamnya. Perasaan keindahan kehampiran lahir dan batin antara manusia sebagai hambaNya dengan Allah s.w.t. sebagai Pencipta alam semesta dan yang bersifat dengan Maha Pemurah, Maha Pengasih dan Penyayang.

Amin.

Read more...

Minggu, 23 Februari 2014

PESAN TERAKHIR UMAR BIN KHATAB R.A

0 komentar

Bismillahirrohmanirrohiim

PESAN TERAKHIR 
KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB (581-644 M)
PADA SAAT DETIK-DETIK KEWAFATANNYA

Siapa pun dari kalian yang menggantikanku,

1-Ia harus takut pada Allah dan tidak mengutamakan kepentingan golongannya di atas kaum Muslimin.

2-Kutegaskan padanya agar memperhatikan Kaum Muhajirin dan menghargai derajat mereka sebagai pemeluk Islam terdahulu.

3-Kutegaskan agar ia memperlakukan Kaum Anshor dengan baik serta menghargai mereka yang melakukan kebaikan dan belajar dari masa lalunya, merekalah yang membuat jumlah kita jadi banyak dan membawa kemenangan bagi kita.

4-Kuminta padanya untuk memperlakukan penduduk gurun pasir dengan baik karena mereka adalah akar Bangsa Arab yang juga mempengaruhi Islam.

5-Kutegaskan agar memperlakukan Non Muslim yang membayar 'dhimmah' dengan baik.

6-Ia harus memerangi mereka yang melampaui batas.

7-Ia tak boleh memaksakan sesuatu yang di luar batas kemampuan mereka.

8-Aku mohon pada kalian semua 
agar memohonkan ampun bagi kaum Muslimin.

9-Perlakukan para orang tua dengan penuh hormat  dan menyayangi kepada yang muda serta menghormati kaum cendekiawan.

10-Jangan memukul orang lain hingga mempermalukan mereka.

11-Jangan berebut harta pampasan perang karena akan memicu perpecahan.

12-Jangan biarkan kekayaan hanya berputar di kalangan orang kaya.

13-Jangan membanting pintu terhadap orang yang datang  karena ini akan memberi kesan: yang kuat menindas yang lemah.

Itu adalah pesan-pesanku kepada penggantiku,

Maafkanlah aku.

(*semoga kita dapat mengambil hikmah, khususnya para pemimpin kita saat ini dan dimasa mendatang)

Wallahu a`lam
Read more...

Jumat, 21 Februari 2014

SURAH YASIN DAN KEUTAMAANNYA

0 komentar


Bismillahirrohmanirrohiim

Surah Yasin adalah surah yang menempati urutan ke 36 dalam mushaf Al-Qur’an. Nama ini diambil dari ayat permulaan surah ini yang terdiri dari huruf singkatan (muqaththa’ah) ya dan sin.

Ya adalah huruf untuk memanggil (nidaa) artinya wahai dan sin adalah singkatan dari kata insan artinya manusia, maksudnya adalah manusia sempurna.

Manusia sempurna yang dituju oleh huruf muqaththa’ah ini adalah Sayyidina Nabi Muhammad saw. Karena beliaulah seorang nabi yang telah menerirma wahyu Al-Qur’an, kitab suci Allah yang sempurna, sehingga seluruh kehidupan beliau berada di atas jalan yang lurus benar (QS.36: 5)

Dan kedudukan beliau berada di atas semua nabi dan rasul Allah swt., sampai-sampai nama beliau saw. diletakkan berdampingan dengan nama Allah swt yang senantiasa diucapkan oleh setiap orang yang memasuki Agama Islam dalam kalimah syahadat.

Berkat keteladanan beliau saw. (QS.33:22) dalam mengikuti hidayah Al-Qur’an, bangsa Arab yang jahil, buta huruf dan sesat, dalam setiap aspek kehidupan berubah menjadi bangsa yang pandai, berakhlak mulia, dan terpimpin dalam mencurahkan hidupnya untuk berbakti kepada Allah swt. dan kemanusiaan dalam tempo kurang dari 23 tahun.

Bahkan mereka mendapat pujian Allah swt. sebagai umat terbaik (QS.3:3) dan paling unggul diantara umat yang ada di dunia saat ini.

Surah ini juga memberikan kabar suka tentang datangnya pengikut setia Sayyidina Nabi Muhammad saw di zaman akhir Umat Islam (Qs.36:21) di saat mereka meninggalkan petunjuk Al-Qur’an dan mereka hidup dalam kegelapan ruhani yang mendorong mereka mengikuti kemauan hawa nafsunya dan mengikuti kemauan orang-orang yang mereka anggap sebagai ulama.

Pengikut setia beliau saw. di zaman akhir itu dalam beberapa hadits beliau beri gelar lmam Mahdi. Berkat kepemimpinannya secara berangsur-angsur Umat Islam akan memperoleh pencerahan Al-Qur’an kembali sehingga pada suatu saat mereka akan menjadi sarana Al-Qur’an dan Islam untuk menerangi penjuru jagad raya yang dirundung kegelapan dan kemenangan Islam atas semua agama secara sempurna akan terwujud (QS. 61:10).

Oleh karena itu surah ini dalam hadits disebut Jantung Al-Qur’an, sebab dengan surah ini Al-Qur’an menjadi hidup dengan memancarkan cahaya ruhani yang terang benderang untuk membimbing umat manusia berjalan di jalan yang benar. Agar mereka mati dalam keadaan berserah diri kepada kehendak Tuhannya (QS.2:133; 3:103) dan kembali kepada-Nya dengan tenang dan senang (QS.89:28-29).

Firman Allah :

تَنزِيلَ ٱلۡعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ

“[sebagai wahyu] yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang“
(QS.36 Ya-Seen :5)

وَلَمَّا رَءَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلۡأَحۡزَابَ قَالُواْ هَـٰذَا مَا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُ ۥ وَصَدَقَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُ ۥ‌ۚ وَمَا زَادَهُمۡ إِلَّآ إِيمَـٰنً۬ا وَتَسۡلِيمً۬ا

“Dan tatkala orang-orang mu’min melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata:“Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan“
 (QS.33 Al-Ahzab :22)

نَزَّلَ عَلَيۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ بِٱلۡحَقِّ مُصَدِّقً۬ا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَأَنزَلَ ٱلتَّوۡرَٮٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَ

“Dia menurunkan Al Kitab [Al Qur’an] kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil”
(QS.3 Al-E-Imran :3)

ٱتَّبِعُواْ مَن لَّا يَسۡـَٔلُكُمۡ أَجۡرً۬ا وَهُم مُّهۡتَدُونَ

“Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk“
(QS.36 Ya-Seen :21)

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ هَلۡ أَدُلُّكُمۡ عَلَىٰ تِجَـٰرَةٍ۬ تُنجِيكُم مِّنۡ عَذَابٍ أَلِيمٍ۬

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih“
(QS.61 As-Saff :10)

أَمۡ كُنتُمۡ شُہَدَآءَ إِذۡ حَضَرَ يَعۡقُوبَ ٱلۡمَوۡتُ إِذۡ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعۡبُدُونَ مِنۢ بَعۡدِى قَالُواْ نَعۡبُدُ إِلَـٰهَكَ وَإِلَـٰهَ ءَابَآٮِٕكَ إِبۡرَٲهِـۧمَ وَإِسۡمَـٰعِيلَ وَإِسۡحَـٰقَ إِلَـٰهً۬ا وَٲحِدً۬ا وَنَحۡنُ لَهُ ۥ مُسۡلِمُونَ

“Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan [tanda-tanda] maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Isma’il dan Ishaq, [yaitu] Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya“
(QS.2 Al-Baqara :133)

وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعً۬ا وَلَا تَفَرَّقُواْ‌ۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءً۬ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦۤ إِخۡوَٲنً۬ا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٍ۬ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنۡہَا‌ۗ كَذَٲلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَـٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَہۡتَدُونَ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali [agama] Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu [masa Jahiliyah] bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk“
(QS.3 Al-E-Imran :103)

ٱرۡجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً۬ مَّرۡضِيَّةً۬

فَٱدۡخُلِى فِى عِبَـٰدِى

“Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya” “Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku“
(QS.89 Al-Fajr :28-29)

Isi kandungan surah yasin :
Kandungan Keimanan.
Keimanan akan Allah dengan mensucikannya dengan sifat-sifatnya, Keimanan akan Alqur’an yang merupakan ilmu, kekuasaan dan rahmat Allah, keimanan akan surga dan sifat-sipatnya, keimanan akan hari akhir.
Kisah-Kisah, Kisah utusan-utusan nabi isa a.s dengan penduduk anthakiyah.
Salah satu ayatnya menjelaskan adanya bukti ilmu pengetahuan Astronomi: semua bintang di cakrawala berjalan pada garis edarnya.

KEUTAMAAN SURAH YASIN
Ini dapat kita ketahui dari hadits Rasulullah saw. berikut ini:

“Segala sesuatu mempunyai jantung (hati), sedang jantung Al-Qur’an adalah surah Yasin, dan siapa saja yang membaca surah Yasin Allah swt. mencatat bacaannya seperti bacaan Al-Qur’an sepuluh kali”
(Ad-Darimiy, At-Turmudzi dan Anas ra. dan Kanzul-Umal, Juz 112624)

“Siapa membaca surah Yasin setiap malam ia diampuni”
(Al-Baihaqy dalam Syi’abil Iman dan Abu Hurairah ra. dan Kanzul-Umai, Juz 1/2625)

“Siapa membaca surah Yasin di waktu malam, maka di waktu shubuh ia menjadi orang yang mendapatkan ampunan”
(Abu Nu’aim dalam Al-Chilyab dan lbnu Ma’ud ra. dan Kanzul-Umal, Jua 112626)

“Siapa saja membaca surah Yasin untuk mencari ridha Allah swt., maka Allah swt. mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu, maka bacalah itu oleh kalian di sisi orang-orang mati kalian”
(Al-Baihaqy dalam Syi’abil Iman dan Mu’qil bin Yasar ra. dan Kanzul Umal, Juz 112629)

“Tiada seorang akan mati, lalu dibacakan surah Yasin di sisinya, kecuali AIIah swt. memudahkan kematiannya”
(Abu Nu’aim dan Abu Danda’ dan Abu Dzar ra. dan Kanzul-Umal, Juz XV/42 186)

Dengan memperhatikan hadits Rasulullah saw. di atas, maka kita dapat mengambil beberapa pelajaran tentang keutamaan surah Yasin, di antaranya:

1. Sebagai jantung Al-Qur’an,
Surah Yasin mampu menggerakkan seluruh ayat Al-Qur’an menjadi hidup menyala memancarkan cahayanya yang amat terang bagi ruhani manusia ibarat generator yang mampu menggerakkan kawat-kawat listrik untuk menerangi ruangan yang gelap.

Inti surah Yasin adalah, wujud Yang Mulia Rasulullah Muhammad saw. yang telah menerangi hati umat dengan cahaya Al-Qur’an dan di akhir zaman bayangan beliau akan bangkit kembali dalam wujud Imam Mahdi as., karena itu kebenaran dan keindahan Islam di akhir zaman akan tampak cemerlang kembali setelah tertutup khurafat dan bid’ah selama 13 abad.

2. Apabila orang membaca surah Yasin setiap malam dgn bimbingan Imam Mahdi as.
Atau Khalifah penggantinya di akhir zaman ini dia akan mengerti dan menyadari kedudukannya sebagai hamba Allah swt. dan senantiasa bertobat, sehingga ia menjadi hamba yang terampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan terlindungi dari dosa di masa depannya.

3. Salah satu bukti yang telah diberikan Umat Islam dari generasi ke generasi.
Adalah jika ada orang sakit keras menuju kematiannya jika di sisinya dibacakan surah Yasin Allah swt. akan memudahkan proses kematiannya.

4. Dianjurkan membaca surah Yasin pada malam Jum’at.
Mengandung makna agar manusia senantiasa ingat tentang kesuksesan dan kebahagian orang yang ruhaninya sempurna dan amat celaka dan menderitanya orang yang durhaka kepada Allah swt. dan rasul-Nya.

Di samping itu agar ia senantiasa siap menyambut kebangkitan Imam Mahdi as. sebagai imam Umat Islam di akhir zaman untuk menyelamatkan mereka dari berbagai azab, bencana dan berbagal fitnah, khususnya fitnah Al-Masihid-Dajjal.

5. Surah Yasin dan hari Jum’at mempunyai kaitan yang sangat erat.
Sehingga Rasulullah saw. mengajarkan secara istimewa kepada Hadhrat Ali bin Abi Thalib ra. agar di malam Jum’at bangun sepértiga malam untuk shalat dan membaca surah Yasin.

.

Barang siapa membaca Surat Yassin dengan khusyuk,
Niscaya Allah SWT akan menulis pahala kepadanya seperti pahalanya orang yang membaca Al Qur’an 10x.

Pada masa 1000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi para malaikat sering mendengar Allah SWT membaca Surat Yassin dan Surat Thoha.

Berarti 1000 tahun sebelum kejadian penciptaan langit dan bumi Allah SWT telah menciptakan kedua surat tersebut dan sering dibaca olehNya.

Para malaikat berkata :

“Bagus benar susunan ayat demi ayat itu, Ya Allah kepada siapa akan diturunkan kedua surat itu..?“

Allah berfirman :

“Untuk umat Nabi akhir zaman (yakni umat Nabi Muhamad SAW)“

Yassin lamaa quri’at lahu, artinya Yassin itu menurut tujuan hajat pembacanya
(surat yassin itu dibaca menurut tujuan hajat) orang yang membacanya.

Jadi kalau ada hajat yang ingin diraih dengan baca surat ini sebanyak-banyaknya insya Allah dengan izin Allah SWT akan terkabul. Sebagai bukti sudah sering terjadi, contoh sesorang menyatakan pernah membaca surat yassin sebanyak 47x pas malam hari Subhanallah segala hajatnya terkabul dan segala kesusahan hilang.

Fadhilah Surah Yasin :
Dibacakan pada orang sakaratul maut maka akan memepermudah keluarnya ruh.
Membaca Surah Yasin = Membaca Alqur’an 10 kali.
Dapat memberi syafaat bagi pembacanya.
Dimudahkan hajatnya.
Meringankan siksa kubur.
Menolak kejahatan.
Di baca pada malam jum’at mendapatkan ampunan.
Jika belum menikah akan dapat jodoh.
Jika ketakutan, Allah akan menghilangkan rasa takutnya itu.
Jika dipenjara, Niscaya akan bebas.
Orang tersesat akan mendapat jalan lagi.
Orang haus akan hilang hausnya.
Orang sakit akan hilang sakitnya.
.

Beberapa manfaat surah Yaasiin (Yasin),

Menurut sabda Nabi Muhammad saw, siapa membaca surah Yaasiin(Yasin) satu kali, sama dengan membaca Alqur’an sampai khatam (selesai) sepuluh kali, siapa membiasakan membaca surah Yaasiin setiap malam sampai mati, maka termasuk mati syahid.
Jika dibaca pada waktu pagi, maka memperoleh kegembiraan sampai sore, dan jika dibaca disore hari maka dapat gembira sampai pagi.
Jika anda ada maksud kepada pembesar supaya berhasil, maka bacalah surah yaasiin dari rumah sebanyak 25 kali, maka insya Allah berhasil.
Jika dibacakan untuk orang yang akan meninggal dunia, maka tidak akan dicabut nyawanya selagi ia belum didatangi malaikat Ridwan dengan maksud memberi kegembiraan kepada orang yang akan meninggal tersebut.
Jika dibacakan pada mayat di dalam kubur maka diringankan siksanya.
Jika ditulis dan dilebur air, lalu diminum, sama dengan meminum seribu obat.
Khasiatnya lagi adalah dapat dipergunakan sebagai obat sakit panas, caranya dibaca sekali, setiap sampai pada lafadz “MUBIIN” dengan mengikat benang sekali sampai tujuh, kemudian diikatkan pada bahu kanannya orang yang sakit panas, maka insya Allah sehat kembali.

Wallahu a`lam
Read more...

TUJUH CONTOH ISTRI YANG SERING DI CERAIKAN

0 komentar

Bismillahirrohmanirrohiim

Di dunia ini ada pelbagai jenis wanita. Isteri yang baik atau wanita solehah, adalah harta simpanan yang terbaik bagi seorang suami.
Rasulullah Shallallahu’ alaihi Wasallam bersabda, ” Mahukah kamu keberitahu suatu harta simpanan (perhiasan) yang sangat baik? Iaitu wanita solehah, yang apabila kamu melihatnya, ia menyeronokkan. Apabila kamu perintah, dia patuh. Dan apabila ditinggal pergi, dia selalu menjaga diri dan harta suaminya. ” (Riwayat Abu Dawud)
Kalau dilihat dia menyenangkan, itu disebabkan budi yang luhur, pakaian bersih, dandanan yang serasi di hadapan suaminya dan berusaha yang terbaik untuk tampil menarik hanya di depan suami dan anak-anaknya.

Jika diperintahkan, dia akan patuh, menunjukkan ketaatan dan baktinya pada suaminya. Dia ingin selalu memberikan kepuasan bagi suaminya.
Sentiasa memelihara diri dan harta suaminya, menggambarkan betapa besar kekuatan agama dan ketebalan imannya terhadap ALLAH dan Rasul-Nya. Apabila suaminya tidak ada, dia tetap memelihara kehormatan diri dan harta suaminya.
Bila seorang wanita tidak solehah dan mempunyai sifat atau kebiasaan yang buruk, suka menyusahkan suaminya tentulah itu bukan perhiasan bagi seorang suami. Bahkan, boleh jadi suami tidak suka bersamanya, kemudian menceritakannya.
Jika engkau, wahai isteri menginginkan rumah tangga yang bahagia di dunia dan akhirat, buanglah jauh-jauh dari dirimu tujuh sifat tersebut. Bila tidak, engkau celaka di dunia dan akhirat .
Berikut ini tujuh jenis wanita yang sering diceraikan suami.
1. Tidak punya rasa malu . Yang tidak malu melakukan hal-hal yang dilarang ALLAH. Dia jauh dari sifat takwa dan banyak melakukan maksiat.
2. Ausyarah (kotor) iaitu tidak pandai mengatur rumah, malas mengemas diri, dan malas melakukan apa-apa sehingga dirinya, anak-anak dan rumahnya kotor dan tidak menyenangkan.
3. Asysyakasah (berani/mencabar) iaitu suka membebankan suaminya di luar kemampuannya sehingga mendorong suami melakukan hal hal yang dimurkai ALLAH.
4. Innah (berani/mencabar) yang tidak mahu diperintah suaminya untuk melakukan hal-hal yang baik. Berani melanggar apa yang diperintahkan, bahkan menentang si suami dengan tetap melakukan maksiat.
5. Bitnah (mementingkan isi perut dan banyak menuntut) yang tidak suka berinfak dan enggan mengeluarkan zakat. Selalu terkumpul harta kekayaan dan mengenyangkan perut dengan makanan-makanan yang tiada habisnya. Tidak terlintas dibenaknya untuk menyumbangkan kepada fakir miskin dan anak yatim. Untuk memenuhi segala keinginan nafsunya, dia mendorong suaminya untuk melakukan hal-hal yang boleh mendatangkan kemurkaan ALLAH.
6. Bahriyah (mendorong suami untuk berbuat jahat) iaitu selalu menghalang suami untuk berbuat baik. Jika melihat suami menyisihkan beberapa peratus dan pendapatan untuk zakat dan infak, dia sibuk mencerca dan mengadu pada suami tentang keadaan ekonomi rumah tangga, keperluan anak yang semakin membesar, pakaian yang telah koyak, kasut yang telah usang dan sebagainya sehingga suami menjadi ragu- ragu.
7. Tidak aktif iaitu malas berbuat apa-apa. Tidak mempunyai keinginan untuk menambah ilmu duniawi maupun ukhrawi .
Sumber : Majalah Fatwa Jilid IV No 12 I Zulhijjah 1429 H
http://www.islamituindah.my/7-contoh-isteri-yang-sering-diceraikan
Read more...